A. Sejarah dan perkembangan Melon
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah semusim yang berasal
dari lembah persia, Mediternia. Dari daerah asalnya, melon kemudian
menyebar ke Eropa dan Timur Tengah. Pada abat ke-14, Colubus membawa
tanaman ini ke Amerika, yang kemudian banyak tumbuh di daerah
California, Texas, dan Colorado. Selain Colombus, Bangsa Moor juga
banyak berjasa mengembangkan tanaman ini. Melon kemudian mengalami
perkembangan jenis di Jepang, Cina, India, Spanyol, dan Iran.
Buah melon masuk ke Indonesia dan mulai dibudidayakan pada tahun
1970. pada saat itu, melon menjadi buah yang bergengsi tinggi dan sangat
mahal. Konsumennya punterbatas, hanya kalangan yang tergolong ekonomi
tinggi. Namun , buah yang mengandung banyak air kini sudah bisa
dinikmati semua kalangan. Bahkan, tanaman ini sudah dibudidayakan secara
luas di Indonesia. Kalianda (Lampung) dan Cisarua (Bogor) merupakan
daerah pertama yang mengembangbiakkan melon secara serius. Selanjutnya
daerah ngawi dan madiun (Jawa Timur)., serta Boyolali dan Klaten (Jawa
Tengah) menjadi sentra penghasil melon yang cukup dominan.
Era 1990-an merupakan puncak pengembangan melon di Indonesia. Pada
saat itu, melon sangat ramai dibudidayakan oleh para pekebun. Tidak saja
ditanam di lahan-lahan pertanian, melon juga mulai dikembangkan dirumah
kaca. Cara penanamannya pun mengalami perkembangan. Ada yang ditanam di
dalam pot dengan media tanah, ada pula yang ditanam dengan sistem
hidroponik. Pada tahun-tahun itu pula indonesia kebanjiran benih
berbagai varietas melon dari berbagai negara produsen.
Benih melon yang paling banyak ditanam adalah benih yang berasal dari
taiwan. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah awal pengembangan melon
di Indonesia. Pada awal pembudidayaan melon, pekebun masih menemui
banyak kendala dalam teknik budidayanya. Untuk mengatasi permasalahan
ini, Indonesia mendatangkan tenaga ahli dari taiwan. Karena itu, tak
heran jika benih melon Taiwan kemudian mendominasi sentra-sentra
pertanaman melon di Tanah air.
Sampai saat ini produsen buah melon terbesar adalah di pulau jawa,
disusul kemudian Sumatra, Kallimantan, Bali dan sulawesi. Pada awal
perkembangannya, produksi buah melon di Indonesia meningkat tajam.
Puncak produksi melon nasionalterjadi pada tahun 1996 yang mencapai
478.654 ton dengan luas penanaman 33.288 hektar. Setelah itu, jumlah
produksi melon fluktuatif dengan kecenderungan menurun. Penurunan ini
terjadi seiring dengan menyempitnya areal penanaman melon.
Pada tahun 2003, produksi melon nasianal hanya 70.560 ton dengan luas
penanaman 3.329 hektar. Pada tahun 2004 produksi melon menurun menjadi
47.664 ton dengan luas penanaman 2.287. selanjutnya pada tahun 2005 naik
menjadi 58.440 ton dengan luas penanaman 3.245 hektar.
Jika dibandingkan dengan era 1990-an, produksi tersebut memang
menurun tajam. Serangan hama dan penyakit akibat tidak adanya rotasi
tanaman, diduga menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, melon
membutuhkan biaya besar. Dan teknik budidaya yang tidak mudah. Beberapa
petani yang semula “ikut-ikutan” menanam melon, mengalihkan usahanya
menanam komoditi lain yang lebih mudah.
Pada tahun 2002, Indonesia mengekspor buah melon sebanyak 33411ton.
Jepang, Korea, Hong Kong, dan Singapura merupakan beberapa negara yang
merasakan manisnya buah melon yang ditanam pekebun Indonesia. Sementara
itu, selama 2005-2008 rakyat Indonesia diperkirakan akan mengonsumsi
buah melon sebanyak 1,34-1,50 kg/kapita/tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar